Senin, 16 April 2012

Arti Seorang Sahabat




Pagi yang cerah Ketika setiap dari kita bermain peran..
Saat itu sahabat…
Kau berikan sepucuk surat yang berarti…
Masih ingatkah engkau…?
Dan inilah coretan bait-baitmu :)

Dalam keheningan malam ini aku mencoba melukiskanmu dalam barisan kata. Walaupun aku menyadari semuanya itu tidak akan mampu menggambarkan semuanya. Terlalu dalam dan luas maknamu serta teramat berartinya dirimu dalam hidupku..

Sahabat…
Aku memang bukan pujangga yang mampu menyusun kata dengan indah dan bermakna dalam. Bukan pula seorang penulis yang teramat lihai mengupas sesuatu dalam tulisan dan kata. Namun aku sangat menginginkan menuangkanmu dalam sederet kalimat. Semoga mampu menjadikan dirimu kekal dalam memori dan ingatan zaman.

Sahabat…
Dirimu adalah warna dalam hidupku, di sanalah coretan-coretan telah menggaris, membentuk rupa menawan dan wajah hidupku semakin ceria. Dirimulah yang menghiasi kehampaan hari, menaburi sekian duka dengan kebahagiaan yang tulus. Menandakan hari-hari semakin manis untuk dilalui. Engkau semangat yang berpijar, membawa rasa hangat yang terus menjadikan diri ini cair dalam kebekuan batin.

Sahabat…
Engkau adalah temanku, teman yang selalu mengerti aku. Dikala sedih, engkau menjelma menjadi penghibur yang mampu membalikkan semua kondisi. Kesedihan hilang ditelan tawa-tawa ringan yang terus terlantun dalam setiap nafas yang engkau hembuskan.


Dikala diriku patah semangat, engkau hadir sebagai seorang motivator ulung yang terlatih, menjadikan diri ini terbakar semangat untuk bergerak, menantang kesulitan dan hambatan. Seakan menjadikanku singa-singa peradaban yang terus maju membawa bendera kemenangan dan kejayaan.

Dikala hatiku kacau dalam meraba dunia, engkau hadir bak perdana menteri yang bijak dan arif. Setia membaktikan diri dalam tutur-tutur kata pilihan yang sarat dengan pelajaran dan hikmah, tanpa terlintas kata khianat.

Dikala aku terasing dalam kesalahan, engkau hadir tanpa kenal lelah memberikan peringatan dan teguran dengan hikmah dan kesabaran, seakan tidak jemu menghadapi kekerasan hati dari seorang yang lalai.

Engkau sabar dengan kekuranganku, engkau ridha dengan kelemahanku, engkau amanah dalam urusanku, engkau tak kenal khianat dalam kepercayaanku.

Sahabat…
Mungkin tak banyak yang dapat aku lukiskan tentang dirimu. Terlalu rumit untuk aku ungkapkan semuanya. Namun sesungguhnya, hanya Alloh yang mengetahui makna persahabatan kita. Dialah yang menyatukan hati kita dan Dialah yang paling mengetahuinya.

Ya Alloh…
Sekiranya hamba-Mu ini memohon dengan ketulusan yang ada, kekalkanlah ya Alloh persahabatan ini. Jadikan ikatan ini sebagai sebab dari keridhaan-Mu. Jadikan ikatan hati kami sebagai media untuk mengenal-Mu dan taat kepada-Mu. Engkaulah pemilik dari setiap ikatan.

Ya Alloh…
Jangan jadikan kami saling memusuhi di akherat, setelah kami saling menolong di dunia.
Amiin….

Memori di Jumat pagi…
Saat ketidakteraturan dalam canda dan tawa. Di mana ada harapan dalam ketidakteraturan ini, akan muncul simpul-simpul keteraturan dalam setiap hati kami….
Jumat pagi kala itu, kita bakar sate kambing, kambing impor dari ausy, empuk, uenaak, tapi sayang, kenapa kita cuma kebagian dikit huewhe…he…hee…he….

Semangat… 29 April 2008

1 komentar: