Dalam kehidupan ini, kita pasti
akan menemui berbagai macam pilihan. Baik, buruk, kanan, kiri, atas, bawah atau
pilihan-pilihan lainnya.. Atau seperti pada ulasan sebelumnya. Mengenai pilihan
untuk menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir. Tak dapat dipungkiri bahwa banyak
wanita saat ini yang turut berkecimpung dalam dunia kerja. Mulai dari pekerjaan
yang murni spesialis wanita sampai pada ranah kerja yang berbau laki-laki. Bahasa
ngetrendnya saat ini sih, katanya emansipasi… Tapi dibalik semua itu, baik
menjadi ibu rumah tangga, wanita karir ataupun menjadi keduanya, pastilah memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kalau mau jujur, aku lebih
memilih menjadi ibu rumah tangga. Tapi bukan sembarang ibu rumah tangga, tetapi
ibu rumah tangga profesional seperti yang telah kutulis dalam postingan
sebelumnya. Ibu rumah tangga pada saat ini juga bisa eksis sebagai wanita karir
kok, yang tentunya berkarir dari rumah. Dengan adanya kemajuan teknologi, jika
ingin bekerja, mengembangkan karir, bersosialisasi atau mengaktualisasikan diri,
bisa dilakukan dari rumah. Saat ini sudah banyak juga ibu-ibu rumah tangga yang
memiliki akun di situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twitter ataupun
blog untuk berbisnis atau bersosialisasi, termasuk diriku hehehe…
Terkadang sedikit minder juga kalo
ditanya apa pekerjaanku saat ini. Tetapi lama kelamaan, rasa minder itu
berkurang, apalagi suami terus memberikan semangat bahwa bekerja itu tidak
harus diluar rumah. Selain itu, jika semua orang tahu bahwa meluangkan waktu bagi
anak dan mengurus suami adalah hal yang lebih mulia bagi seorang ibu
dibandingkan dengan apapun di dunia ini, pasti akan semakin banyak ibu yang
lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya
Saat Berharga Untuk Anak Kita mengatakan, anak itu tidak selamanya kecil, selagi
mereka belum dewasa, belum pula menginjak usia remaja, inilah saatnya
meluangkan waktu kita untuk menyapa mereka, mengisi ruang jiwanya agar kelak
menjadi generasi yang kuat jiwanya, besar semangatnya, kokoh imannya dan tak
putus-putus doanya untuk kita. Karena sesungguhnya tidak ada yang bisa
diharapkan dari anak-anak sesudah kita mati kecuali keshalihan. Dimana anak-anak
shalih yang mendoakan merupakan harta berharga yang tak dapat digantikan oleh
doa seribu manusia.
Jadi, bagaimana menurut anda?
Yang pasti, sekali lagi, apapun
pilihan kita, maka lakukanlah semua itu dengan rasa ikhlas dan penuh tanggung
jawab, sehingga semuanya akan terasa indah dan mudah.
Yup... Istriku memang hebat... Semangaattt!!!!
BalasHapus