Jumat, 30 Maret 2012

Pilihan Itu Selalu Ada...


Dalam kehidupan ini, kita pasti akan menemui berbagai macam pilihan. Baik, buruk, kanan, kiri, atas, bawah atau pilihan-pilihan lainnya.. Atau seperti pada ulasan sebelumnya. Mengenai pilihan untuk menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir. Tak dapat dipungkiri bahwa banyak wanita saat ini yang turut berkecimpung dalam dunia kerja. Mulai dari pekerjaan yang murni spesialis wanita sampai pada ranah kerja yang berbau laki-laki. Bahasa ngetrendnya saat ini sih, katanya emansipasi… Tapi dibalik semua itu, baik menjadi ibu rumah tangga, wanita karir ataupun menjadi keduanya, pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 


Berbahagialah mereka yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Waktu yang dimiliki tentunya lebih luang sehingga untuk mengurus suami, anak dan rumah, akan lebih banyak. Berbeda dengan seorang wanita karir, dimana waktu yang ada pastilah tidak sebanyak ibu rumah tangga. Terkecuali jika memang wanita tersebut benar-benar superwoman, yang mungkin bisa menyelesaikan tugas kantor dan rumah secara bersamaan. Hehehe malah jadi ngelantur.. 


Kalau mau jujur, aku lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Tapi bukan sembarang ibu rumah tangga, tetapi ibu rumah tangga profesional seperti yang telah kutulis dalam postingan sebelumnya. Ibu rumah tangga pada saat ini juga bisa eksis sebagai wanita karir kok, yang tentunya berkarir dari rumah. Dengan adanya kemajuan teknologi, jika ingin bekerja, mengembangkan karir, bersosialisasi atau mengaktualisasikan diri, bisa dilakukan dari rumah. Saat ini sudah banyak juga ibu-ibu rumah tangga yang memiliki akun di situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twitter ataupun blog untuk berbisnis atau bersosialisasi, termasuk diriku hehehe…

Terkadang sedikit minder juga kalo ditanya apa pekerjaanku saat ini. Tetapi lama kelamaan, rasa minder itu berkurang, apalagi suami terus memberikan semangat bahwa bekerja itu tidak harus diluar rumah. Selain itu, jika semua orang tahu bahwa meluangkan waktu bagi anak dan mengurus suami adalah hal yang lebih mulia bagi seorang ibu dibandingkan dengan apapun di dunia ini, pasti akan semakin banyak ibu yang lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya Saat Berharga Untuk Anak Kita mengatakan, anak itu tidak selamanya kecil, selagi mereka belum dewasa, belum pula menginjak usia remaja, inilah saatnya meluangkan waktu kita untuk menyapa mereka, mengisi ruang jiwanya agar kelak menjadi generasi yang kuat jiwanya, besar semangatnya, kokoh imannya dan tak putus-putus doanya untuk kita. Karena sesungguhnya tidak ada yang bisa diharapkan dari anak-anak sesudah kita mati kecuali keshalihan. Dimana anak-anak shalih yang mendoakan merupakan harta berharga yang tak dapat digantikan oleh doa seribu manusia. 
 
Jadi, bagaimana menurut anda?

Yang pasti, sekali lagi, apapun pilihan kita, maka lakukanlah semua itu dengan rasa ikhlas dan penuh tanggung jawab, sehingga semuanya akan terasa indah dan mudah.


1 komentar: